按 Enter 到主內容區
:::

回培力新住民資訊網首頁

Berita Terkini
:::

Rokok Beraroma Membahayakan Kesehatan “Kaum Pemuda” dan “Kaum Wanita”, Tolak Kecanduan Produk Rokok, Katakan TIDAK pada Rokok Beraroma!

  • 回上一頁
  • 友善列印
字型大小:
  • 地點:臺灣
  • 發布日期:
  • 單位:內政部移民署
  • 更新日期:2023/10/30
  • 點閱次數:64

Yang dimaksud dengan produk rokok beraroma mengacu pada produk rokok dengan tambahan berbagai wewangian. Wewangian yang ditambahkan ini biasanya untuk mengurangi ketidaknyamanan tersedak sewaktu merokok, meningkatkan palatabilitas produk rokok, untuk menarik kelompok orang-orang yang belum pernah merokok atau baru saja mulai merokok, supaya pengguna kecanduan tanpa disadarinya. 

Selain itu, aneka wewangian sebenarnya menjadi salah satu strategi pemasaran produsen rokok untuk menarik pengguna berusia muda, untuk mencegah perokok baru merasa tidak nyaman akibat rasa pedas dari produk rokok. Dengan menambahkan wewangian, membuat pengguna merasa senang, membuat ilusi bahwa bahaya yang disebabkan lebih kecil, secara bertahap kaum pemuda menjadi terbiasa merokok, tidak dapat lepas, bahkan sulit untuk berhenti. Badan Kesehatan Nasional mengingatkan, sebenarnya, menggunakan produk rokok beraroma dan produk rokok lainnya sama juga bisa menimbulkan bahaya kesehatan, seperti kanker, stroke, diabetes, penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronik. Kelompok kaum pemuda lebih rentan terhadap bahaya, nikotin bisa memengaruhi perkembangan otak, menyebabkan masalah selanjutnya pada pembelajaran, perhatian, dan pengendalian emosional, di masa depan juga lebih mudah kecanduan terhadap obat lain.

Menolak Rokok Beraroma, Melindungi Kaum Pemuda dan Kaum Wanita

Tahun 2013 hingga 2014, penelitian Penilaian Populasi Produk Rokok dan Kesehatan (Population Assessment of Tobacco and Health, PATH) di Amerika Serikat menemukan, rokok pertama yang dicoba oleh sekitar 80% kaum pemuda berusia 12 hingga 17 tahun adalah rokok beraroma dengan tambahan wewangian, termasuk: rokok kertas, rokok elektronik, cerutu atau shisha atau jenis produk rokok lainnya.

Berdasarkan hasil survei tahun 2021 tentang perilaku merokok kaum pemuda di negara Taiwan menunjukkan, setiap 10 perokok kaum pemuda terdapat 4 orang yang menggunakan rokok beraroma Catatan 1 (SMP 34,0%, SMA/SMK 42,8%), khususnya, tingkat penggunaan kaum wanita lebih tinggi dibandingkan pria (SMP wanita adalah 57,2%, lebih tinggi daripada kaum pria yang 20,6%; SMA/SMK wanita adalah 60,7%, lebih tinggi daripada kaum pria yang 35,8%); sedangkan dalam survei perilaku merokok warga negara berusia di atas 18 tahun, tingkat perokok yang menggunakan rokok beraroma adalah 18,2%, meningkat dibandingkan dengan 15,6% pada tahun 2020. Di antaranya tingkat perokok wanita yang menggunakan rokok beraroma adalah 43,8%, secara signifikan lebih tinggi daripada pria yang 14,3% Catatan 2. Survei yang berkaitan menunjukkan, rokok beraroma juga membahayakan kesehatan kaum pemuda dan wanita di negara Taiwan. Untuk mencegah pelajar muda menjadi generasi perokok berikutnya, mohon memberitahu semua orang dan berani mengatakan TIDAK pada rokok beraroma!

Mengendalikan Rokok Beraroma, Melindungi Kaum Pemuda

Negara-negara di seluruh dunia secara bertahap memberi perhatian terhadap bahaya rokok beraroma bagi anak-anak dan kelompok pemuda, dan mulai mengontrol bahan aditif pada produk rokok. Pedoman penerapan Pasal 9, Pasal 10 Konvensi Kerangka Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia (FCTC) menyarankan, harus membatasi produk tembakau ditambahkan bahan berkaitan yang meningkatkan palatabilitas, mempunyai sifat pewarna, memberikan manfaat kesehatan dan memberikan energi atau vitalitas; Negara-negara maju seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris juga sudah mulai mengontrol bahan aditif pada produk rokok, misalnya, Amerika Serikat melarang semua produk rokok beraroma kecuali rasa mint pada bulan September 2009, dan selanjutnya pada bulan April 2022 mengusulkan larangan produk rokok rasa mint. Melalui larangan yang diperluas ini akan bisa mencegah generasi muda tergoda untuk menjadi perokok di masa depan, dan akan membantu perokok dewasa berhenti dari kecanduannya, terlebih lagi merupakan langkah yang sangat penting menuju hak atas kesehatan yang lebih adil, akan bisa mengurangi kesenjangan kesehatan yang disebabkan oleh merokok 3 .

Untuk melindungi masyarakat dari bahaya nikotin, Pasal 10 Undang-Undang Pencegahan Bahaya Tembakau juga memberi kuasa kepada otoritas pusat yang kompeten untuk menetapkan peraturan yang melarang bahan aditif dalam produk rokok; Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan sebelumnya telah mengumumkan draf “Produk rokok dilarang menggunakan aroma bunga, aroma buah, cokelat dan rasa mint”, mengacu pada saran pedoman penerapan Konvensi Kerangka Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia, terus menerus mengumpulkan peraturan manajemen internasional yang berkaitan dan mengumpulkan pendapat dari semua lapisan masyarakat, merumuskan peraturan manajemen produk rokok beraroma yang pragmatis dan dapat dilaksanakan, mengurangi tingkat merokok pada warga negara Taiwan.

Catatan 1: Definisi perokok kaum pemuda saat ini: Dalam 30 hari terakhir pernah mencoba untuk merokok, walaupun hanya menghirup satu, dua kali.

Catatan 2: Definisi perokok saat ini bagi warga negara berusia 18 tahun ke atas: Dari dulu hingga sekarang merokok telah lebih dari 100 batang, dan dalam 30 hari terakhir pernah menggunakan produk rokok.


top