按 Enter 到主內容區
:::

回培力新住民資訊網首頁

Partisipasi Publik
:::

Melanjutkan kenangan tentang kenikmatan makanan Imigran baru Vietnam membuka usaha untuk menggapai impian

  • 回上一頁
  • 友善列印
字型大小:
  • 地點:Taiwan
  • 發布日期:
  • 單位:中央社
  • 更新日期:2020/02/05
  • 點閱次數:312

Song Shi-mei, seorang imigran baru dari Vietnam membuka usaha depot makanan di Tainan dengan berpegang pada kenangan masa kecil di mana sang ayah membawanya pergi makan mi, namun perlengkapan depot yang tua dan lama mempengaruhi bisnisnya. Setelah terpilih sebagai penerima program meraih impian bagi imigran baru dan putra putrinya yang diselenggarakan oleh Badan Imigrasi Nasional, dia mendapatkan bantuan dana untuk terus melanjutkan impiannya.

Song Shi-mei berusia 39 tahun, dia datang ke Taiwan setelah lulus SMA demi mengubah kondisi ekonomi keluarganya, selama bekerja dia mengenal suaminya yang berkewarganegaraan Taiwan dan kemudian menikah dan memiliki anak. Kehidupan sehari-harinya tergolong cukup bahagia, akan tetapi di lubuk hatinya dia teringat masa kecilnya di pedesaan yang bisa menikmati makanan mie beras di Hanoi, dia tidak menemukan aroma khas tersebut di Taiwan.

Saat menerima wawancara, Song Shi-mei menjelaskan bahwa dia pernah diopname di rumah sakit karena penyakit jantung di masa kecilnya, ayahnya selalu mendampingi dan mendongeng, menyuapinya makanan. Kaki ayahnya terluka karena perang, oleh karena itu kondisinya saat berjalan tidak seperti kebanyakan orang normal; akan tetapi sang ayah pernah membopongnya, membawanya makan mi beras yang paling enak di Hanoi dengan tertatih-tatih, kondisi itu selalu terpatri kuat di dalam hatinya.

Dia mengatakan, terdapat lebih dari 20 jenis bahan di dalam semangkuk mie tersebut, penyajiannya layaknya sebuah bunga yang tengah mekar, terdapat aroma yang khas setelah diaduk rata. Pada saat itu sang ayah berbicara kepadanya, makanan yang lezat dan indah ini membutuhkan kecerdasan dan kelincahan tangan, memberikan semangat agar kelak dia bisa menjadi seorang gadis yang pandai dan bijaksana. Setelah sang ayah tiada, kenangan itu menjadi nostalgia yang berada jauh di kedalaman hatinya.

Song Shi-mei menjelaskan, tiga tahun yang lalu dia menyewa sebuah toko di distrik Liuying, mulai menjual makanan khas Vietnam seperti mi beras Hanoi. Akan tetapi, dikarenakan berada di lokasi yang terpencil, kedai bertembokkan besi, tidak ada pintu, banyak nyamuk, tidak ada pendingin ruangan, dan lantai yang tidak rata; ditambah lagi dengan kesulitan yang dihadapi karena kompor tua dengan gas yang bocor dan kulkas yang rusak, usahanya biasa-biasa saja. Untuk mempertahankan ekonomi keluarga, dia biasanya bergantung pada pekerjaan paruh waktu industri rumahan dan pekerjaan suami di pabrik pada shift malam.

Dia menerangkan bahwa beberapa kali dia ingin menutup kedainya, namun saat melihat pengunjung menghabiskan semangkuk mie, dia pun teringat perkataan ayahnya untuk tidak menyerah. Lalu bersama dengan rekan-rekan sekampung halaman dia mengikuti pelajaran, belajar untuk menulis proposal, akhirnya dia pun terpilih dalam “Program Meraih Impian bagi Imigran Baru dan Putra Putrinya” yang diselenggarakan oleh Badan Imigrasi Nasional di tahun ke-5, mendapatkan bantuan dana untuk memperbaiki kondisi kedainya, serta juga mengadakan kelas memasak, melanjutkan langkahnya untuk meraih impian.

Kepala kantor layanan ke-2 kota Tainan Badan Imigrasi Nasional Kementerian Dalam Negeri, Chen Si-cun menjabarkan, saat kendaraan layanan keliling Badan Imigrasi Nasional menuju ke lokasi usaha Song Shi-mei, selain memperbaiki fasilitas fisik kedai, Song Shi-mei juga membuka kelas untuk memperkenalkan kebudayaan dan kuliner Vietnam, serta memperoleh surat kontrak kerja sebagai guru bahasa Vietnam di sebuah SMP swasta. Dia tidak pernah patah arang dalam menggapai impiannya, kami percaya dia telah menjadi seorang gadis yang cerdas dan bijaksana sesuai dengan harapan sang ayah.

top